12 Oktober 2011

Menjaga Kemesraan Suami Istri

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam , beserta segenap keluarga , sahabat serta para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman .

"Kemesraan hubungan suami istri tentunya merupakan dambaan setiap keluarga.
Kemesraan bukan hanya ada pada saat suami istri melakukan hubungan seksual (jima')
saja, akan tetapi ada banyak hal yang dapat menjadikan hubungan suami istri mesra
dan harmoni."

Hal ini terkadang tidak disadari, sehingga jarang dilakukan secara sadar untuk menjaga
kemesraan tersebut. Padahal bila dilakukan dengan niat yang benar dapat menambah
kemesraan, mendapat pahala dan sekaligus dapat menghapus dosa-dosa.

Kita sebagai muslim patut bersyukur, karena Rasulullah SAW sebagai uswah terbaik kita
telah memberikan tuntunan yang lengkap termasuk dalam hal menjaga kemesraan
hubungan suami istri. Dengan demikian kita tidak perlu mencari-cari sumber lain yang
kadang justeru menjerumuskan ke dalam hal-hal yang melanggar syari'at. Beberapa hal
yang dituntunkan Rasulullah SAW dalam menjaga kemesraan hubungan suami istri,
antara lain :

a. Bergandengan Tangan

Bergandengan tangan (saling memegang tangan) nampaknya merupakan hal sepele
yang kadang dilupakan oleh pasangan suami istri. Padahal bila ini dilakukan dengan
lemah lembut dan perasaan kasih sayang yang mendalam, merupakan satu hal yang
dapat menjadikan suasana semakin mesra bagi pasangan tersebut. Ini sangat
bermanfaat jika sebelumnya ada hal-hal yang kurang mengenakkan, sehingga untuk
membicarakannya perlu suasana yang tenang dan penuh kasih sayang.

Yang lebih penting lagi, bila dilakukan dengan niat untuk mencari keridhoan Allah, ketika
seorang suami memegang tangan istrinya dengan penuh kasih sayang, dosa-dosa
mereka akan keluar melalui celah-celah jari tangan mereka, seperti yang diriwayatkan
dalam hadits dari Abu Sa'id.

Ada perkataan bijak yang perlu dipertimbangkan setiap pasutri : "Sungguh bila seorang
suami memandang istrinya (dengan rasa kasih sayang) dan istrinya juga memandang
suaminya (dengan rasa kasih sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan
pandangan kasih sayang. Dan bila suami memegang tapak tangan istrinya, maka dosa - dosa
mereka keluar dari celah-celah jari mereka."

b. Membelai

Hal yang kedua yang dicontohkan Rasulullah SAW, yang menambah kemesraan
hubungan suami istri adalah membelai. Dengan belaian yang lembut penuh kasih
sayang dari suaminya, seorang istri akan merasakan ketenangan batin, sehingga hal ini
dapat menjadikan dia semakin sayang kepada suaminya. Hal ini dilakukan Rasulullah
SAW kepada para istrinya, sekalipun beliau belum akan mencampurinya. Abu Dawud
meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat :

"Rasulullah SAW biasa setiap hari tidak melupakan untuk mengunjungi kami (para istrinya)
seorang demi seorang. Beliau menghampirinya dan membelainya, sekalipun tidak
mencampurinya, sehingga sampai ke tempat istri yang tiba gilirannya, lalu bermalam
disitu. " (HR. Abu Dawud).

Hal ini kadang tidak dilakukan oleh pasangan suami istri, karena mungkin dinilai
memperlakukan istri seperti kanak-kanak, atau memang belum mengetahui bahwa hal
ini sebenarnya diperlukan istri untuk menunjukkan kasih sayangnya.

c. Mencium

Ada cara lain untuk menciptakan suasana kemesraan suami istri yang juga dicontohkan
Rasulullah SAW, diantaranya adalah beliau mencium istrinya sekalipun ia sedang
berpuasa. Berciuman merupakan cara sederhana dan mudah dilakukan untuk tetap
menjaga kemesraan suami istri.

Berciuman tidak hanya dilakukan ketika akan melakukan hubungan seksual. Hal ini baik
juga dilakukan pada saat terlarang untuk berhubungan seksual. Misalnya ketika sedang
berpuasa dan saat istri sedang haid atau nifas. Pada saat-saat itu kemesraan tetap harus
dijaga. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab shahihnya :

Dari Umar bin Abu Salamah, sungguh ia pernah bertanya kepada Rasululloh SAW :

"Apakah seorang yang berpuasa boleh mencium?" Beliau menjawab : "Tanyakan
kepada orang ini (maksudnya Ummu Salamah)." Lalu (Ummu Salamah) memberitahukan
bahwa Rasulullah sering berbuat begitu& " (HR. Muslim).

Dalam beberapa riwayat lain juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah mencium
istrinya setelah beliau berwudhu sebelum menjalankan sholat.

d. Tidur Seranjang

Jika suami istri tidur seranjang, tentunya lebih banyak hal yang dilakukan dalam
bermesraan. Dengan tidur satu ranjang memungkinkan mereka saling berdekapan dan
berpelukan. Hal ini menjadikan keduanya merasa tentram dan tenang. Hal ini juga dapat
menjadi wahana hiburan atau penyegaran setelah melakukan tugas rutin sehari-hari.
Mengingat pentingnya tidur seranjang ini, maka Rasulullah SAW mencontohkan bahwa,
beliau tetap tidur seranjang dengan istrinya sekalipun istrinya sedang haidh, seperti
diceritakan pada sebuah hadits :

Dari Aisyah ra, ujarnya : "Rasulullah SAW dahulu biasa menyuruh kami berkain, lalu beliau
sentuhkan dirinya padaku, padahal saya sedang haidh." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebaliknya seorang istri yang tidak bersedia tidur seranjang akan mendapat laknat
malaikat, sebagaiman sabda Rasulullah SAW pada hadits berikut :

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : "Rasululloh SAW pernah bersabda : "Jika seorang istri
semalaman tidur memisahkan diri dengan suaminya, maka malaikat melaknatnya
hingga shubuh." (HR. Bukhari).

e. Mandi Bersama

Mandi bersama juga merupakan hal penting untuk menjaga kemesraan suami istri.
Mandi bersama dapat menjadikan hiburan yang menyenangkan sekaligus
menyegarkan. Rasulullah SAW sebagai tauladan kita juga mencontohkan mandi
bersama istrinya, sebagaimana diriwayatkan pada hadits berikut :

Dari Aisyah ra, ia berkata : "Aku biasa mandi bersama Rasulullah SAW dalam satu tempat
mandi. Antara tanganku dan tangan beliau saling bergantian mengambil air, tetapi
beliau mendahului aku, sehingga aku berkata : 'Sisakan untukku& sisakan untukku&'.
Ketika itu kami sedang junub." (HR. Bukhari dan Muslim).

Di samping sebagai sarana menambah kemesraan hubungan suami istri, seorang istri
yang memandikan suaminya dengan niat mencari ridha Allah akan mendapatkan
rahmat. Hal ini dijelaskan pada hadits berikut :

Dari Aisyah ra, ia berkata : "Rasulullah SAW pernah bersabda : 'Semoga Allah merahmati
suami yang dimandikan istrinya dan ditutup (kekurangan) akhlaqnya." (HR. Baihaqi).
Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menambah kemesraan hubungan
suami istri sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, dengan harapan kita mendapat
pahala dan sekaligus dosa-dosa kita terampuni ...

Wallahu Alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar