26 Februari 2012

Only to Allah

Alanghkah indahnya pabila selalu dekat dengan – Nya

Alangkah indahnya pabila hati selalu tertaut pada – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat menjaga hati dan fikiran kita hanya untuk – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat menjaga pandangan kita karena – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat menjaga pendengaran kita karena – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat menjaga ucapan – ucapan ( mulut ) kita karena – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat menjaga kemaluan kita karena – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat menjaga tingkah dan perbuatan kita karena – Nya

Alangkah indahnya pabila kita teguh dan dapat memperjuangkan Agama – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat menegakkan syariat – syariat agama – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat membela umat nabi – Nya

Alangkah indahnya pabila kita dapat saling tolong - menolong dan nasehat – menasehati dalam kebaikan karena - Nya

Alangkah indah pabila kita dapat menjaga tali silaturahim dengan seluruh saudara – saudara kita umat muslimin karena – Nya

Sungguh alangkah indahnya pabila kita mencintai Allah lebih dari segalanya

Alangkah indahnya pabila kita dapat mencintai dan mengamalkan sunah – sunah Rasul – Nya

Alangkah indahnya pabila segala sesuatu yang kita lakukan hanya karena – Nya

Demi mengharap rahmat dan ridha – Nya …

Laa ilaaha illallah …




Mustaghfirin Rabbani

25 Februari 2012

Tatkala Katakpun ingin mendengar Kalam Illahi

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam , beserta segenap keluarga , sahabat serta para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman .

Hari ini Alhamdulillah cuaca cerah dari pagi hingga sore , Alhamdulillah pula hari ini sedang libur . Waktu libur biasanya ana manfaatkan buat beres – beres rumah , bersih – bersih , dan seperti biasa melakukan pekerjaan yang ana anggap paling berat dan berbahaya ( afwan bercanda ) yaitu mencuci .Pagi kurang lebih jam 09.00 alhamdulillah beres – beres dan bersih - bersihnya sudah selesai , sekarang lanjut sesi berikutnya yaitu mencuci .

Sekitar pukul 11.00 pun akhirnya selesai sudah mencuci sesi pertama . Akhirnya tinggal istirahat sambil buka komputer yang sudah standby dari tadi malam . Baca – baca berita tentang dunia Islam sembari dengar surah – surah yang menenangkan hati tentunya … ( Alhamdulillah )

Tak tersa waktu pun sudah beranjak sore , cuaca pun Alhamdulillah sudah berubah menjadi mendung ( pertanda akan hujan InsyaAllah ) . Tepat waktu shalat Magrib akhirnya hujan turun juga walaupun tidak begitu deras dan hanya sebentar .

Bada Isya sekitar kurang lebih pukul 07.45 , seperti biasa mulai buka computer lagi untuk baca – baca , tulis – tulis , cek – cek … dll , sambil dengar surah – surah tentunya . Malam itu ana dengar surah dari Qari Ziyad patel surah yasiin yang selalu ana ulang – ulang misal sudah selesai ( maklum salah satu Qari yang ana sukai ) dan sungguh tenangnya dan tentramnya hati tatkala mendengarkan Kalam Illahi . Seiring selesainya bacaan surah Yasiin yang ana dengarkan via salah satu layanan yang menyimpan video – video anapun istirahat sejenak .

Betapa kagetnya ana tatkala menoleh kebelakang ada seekor katak berada di belakang tempat ana duduk , ana perhatikan dengan seksama dari tempat duduk . Dalam hati ana berfikir macam – macam , ( apa yang katak ini ingin lakukan sampai masuk kerumah , apa ana harus mengusirnya , atau memang mau temani ana dengar surah … ??? ) anapun tersenyum padanya … ( ^ _ ^ )

Dan ana putuskan untuk membiarkannya , Dalam hati anapun berfikir kenapa katak ini hanya diam di belakang ana terus padahal ana bergerak kesana - kemari di tempat duduk sambil melihatnya + sedikit senyuman sebagai tanda terima kasih telah bersedia mampir dan menemani malam ini ( ^ _ ^ ) . Tapi dalam hati ana yakin … hummm pa katak ini mau dengar Surah Yasiin yang barusan ana putar … !!! Akhirnya ana putar ulang Surah Yasiin tersebut sembari mulai baca – baca kembali tanpa menghiraukan katak yang berada di belakang ana .

Ditengah bacaan Surah Yasiin yang ana putar , ana sempatkan menoleh ke belakang untuk melihat katak tersebut dan memberinya senyuman tentunya … ( ^ _ ^ ) tapi Cuma sebentar , habis itu ana fokus lagi pada bacaan ana . Setelah beberapa lama akhirnya bacaan Surah Yasiin dari Qari Ziyad Patel pun selesai , dan ana sempatkan lagi untuk melihat sang katak , dan percaya atau tidak katak itu beranjak untuk menuju ke arah pintu keluar dan akhirnya keluar rumah ana .

Maha Suci Allah dengan segala kemulian – Nya …

Wallahu Alam ,



Mustaghfirin Rabbani

7 Februari 2012

Ketika Keinginan Menikah Itu Tiba

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan junjungan kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam , beserta segenap keluarga , sahabat serta para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman .

Islam memberikan kita kewajiban untuk memiliki satu risalah dalam hidup ini dengan cara hidup menurut risalah tersebut sehingga kita semua betul-betul menjadi Muslim baik dalam segi akidah, ibadah, maupun akhlak.

Dengan Pengakuan thd Islam berarti kita harus bekerja keras di lingkungan kita dalam semua level, dari keluarga sampai negara, dan bahkan ke segenap ummat manusia karena Islam diturunkan kepada semua manusia. Kita tidak cukup dg hanya menyatakan saja bahwa kita menganut Islam dan mematuhinya tanpa memperdulikan orang2 di sekeliling kita. Kita seharusnya memiliki rasa tanggung jawab kepada orang lain, menyeru dan menasihati mereka.

Rasulullah telah bersabda: "Barang siapa yg tidur dan tidak mengambil beban urusan orang2 Islam maka dia bukan termasuk golongan mereka."
(HR al-Baihaqi)

Bertolak dari keadaan ini, kita memiliki tanggung jawab baru, yaitu tanggung jawab untuk:

• Menegakkan sebuah masyarakat Islam
• Menyampaikan Islam kepada masyarakat.

Langkah pertama yg sesuai dg tabiat Islam adalah membentuk rumah tangga kita supaya menjadi rumah tangga yg Islami. Kita bertanggung jawab utk menegakkan Islam di dalam kelurga, yg merupakan masyarakat kecil ini. Kita bertanggungjawab utk menyampaikan ajaran Islam kepada keluarga kita, pasangan hidup kita, anak2 kita, serta kerabat dan handai taulan.
Inilah cara yg diikuti oleh Rasulullah dalam permulaan dakwah beliau.
Firman Allah:

"Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang di'azab. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman".(QS 26:213-215)

Oleh sebab itu, tugas yg secara langsung diemban oleh setiap Muslim setelah bertanggung jawab kepada dirinya adalah tanggung jawab kepada keluarga, rumah, dan anak2nya.
Firman Allah:

"Hai orang2 yg beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yg bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat2 yg kasar, yg keras, yg tdk mendurhakai Allah terhadap apapun yg diperintahkan-Nya" (QS 66:6)

Tanggung Jawab Sebelum Menikah

Utk menolong kita didalam usaha2 membina rumah tangga yg Islami, Islam telah memberikan petunjuk kepada kita. Diantaranya adalah:

1. Pernikahan kita haruslah karena Allah.
    Yaitu bertujuan Untuk :
• Membina sebuah rumah tangga yg Islami
• Melahirkan keturunan yg shaleh
• Membina keluarga yg sanggup memikul amanah dan dapat melaksanakan kewujudan hidayah Allah sehingga hidayah tsb akan terus berlanjut.

Firman Allah:
"Sebagai satu keturunan yg sebagiannya (keturunan) dari yg lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS 3:34)

2. Pernikahan ditujukan untuk menjaga pandangan & kehormatan kita sehingga kita betul2 bertakwa kepada Allah.

Rasulullah telah bersabda: "Allah berhak menolong tiga golongan: orang yg berjihad di jalan Allah, hamba mukatab yg ingin membayar harga tebusannya (trustee), dan orang yg menikah dg tujuan utk dapat memelihara kehormatan dirinya." (HR Tirmidhi, Ibn Hibban, dan Al-Hakim).

Sabda Rasulullah yg lain: "Barang siapa yg menikah berarti dia telah menyempurnakan sebagian agamanya, maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah yg merupakan sebagian lainnya lagi." (HR al-Baihaqi)

3. Kita haruslah bijak dalam memilih pasangan hidup yg akan menjadi teman hidup kita yg diharapkan bisa seiring dan sejalan.

Ini membutuhkan usaha yg sungguh-sungguh. Rasulullah SAW telah bersabda: "Pilihlah (yg terbaik) utk keturunanmu karena (kegagalan dari) satu generasi akan menuju kepada krisis." (HR Ibnu Majah dan Abu Mansur)

4. Kita hendaklah memilih pasangan hidup yg memiliki akhlak yg baik & berpegang teguh kepada agama, jadi kekayaan dan wajah bukanlah ukuran utama.

Sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam : "Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya; bisa jadi kecantikannya itu akan membuat mereka hina. Janganlah kamu menikahi wanita karena hartanya; boleh jadi hartanya itu akan membuat mereka zalim. Tapi nikahilah mereka karena agamanya. Wanita hamba sahaya yg tuli namun beragama adalah lebih baik." (HR Ibnu Majah)

5. Kita harus menjauhkan diri dari melanggar perintah Allah & menjauhi kemurkaan Allah serta azabnya.

Seperti yg disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam "Siapa yg menikahi wanita karena ketinggian kedudukannya, pernikahan itu tdk akan membawa sesuatu kepadanya kecuali kehinaan. Barangsiapa menikahi wanita karena hartanya maka itu tdk akan menambah sesuatu kepdanya kecuali kemiskinan. Barangsiapa yg menikahi wanita karena keturunannya, perkawinan itu tdk akan menambah sesuatu kepadanya kecuali hina dina. Dan barang siapa yg menikahi wanita dg tujuan agar dapat menahan pandangannya, memelihara kehormatannya atau menghubungkan silaturahmi, Allah akan memberikan berkah kepadanya bersama wanita itu dan memberikan berkah kepada wanita itu bersamanya." (HR Abu Nuaim)


Oleh: Abu Saifulhaq
http://www.alhikmahonline.org

Demi Allah, tahanlah lisan jahatmu atas suamimu!

Ketika diri dihadapkan pada suatu masalah, maka tak jarang gelapnya hati dan buntunya logika menuntun kita pada sebuah sikap yang justru lebih memperunyam suasana. Tak jarang pula, entah tanpa sadar atau tidak, kita mengeluarkan kata- kata makian dan penuh dengan nada- hujatan serta merendahkan. Dan sangat disayangkan, ketika obyek alias sasaran yang kita harapkan untuk menerima kerendahan itu ternyata adalah suami kita sendiri.Wahai wanita…

Lalu apakah yang kau peroleh setelah menghujat? Apakah yang kau peroleh setelah kalimat “margasatwa” itu telah habis- habisan kau paksaan bagi suamimu untuk mendengar? Legakah batinmu atas keadaan itu?

Masyaallah, lihatlah ternyata kau sama sekali tidak terlihat lebih indah. Demi Allah, memanglah sangat sakit mungkin, sakit yang kau rasakan saat kau penuh amarah. Namun semua kata- kata kotor yang kau lontarkan itu, ternyata tidak akan pernah sama sekali memuliakanmu di hadapan Allah, dan atau memberi celah untukmu mendapatkan jalan keluar atas masalahmu itu.

Maka bersabarlah….

Bersabar itu bukan berarti kau tak boleh sama sekali marah. Bersabar itu berarti kau tetaplah boleh marah, tetapi tidak menggunakan rasa marah yang kau rasakan itu, untuk merendahkan diri suamimu dan melukai hati beliau, sehingga beliau terasa sangat terendahkan dan sedih, sedang dirimu sendiri telah berhasil mengikhlaskan diri untuk tidak menjadi mulia.

Maka ingatlah para wanita, suamimu adalah tetap dan akan selamanya menjadi ladang ibadah bagimu untuk meraih surga. Beliau adalah penyelamat kehormatanmu, penjaga batinmu, dan karenanya kau juga tak mendapat julukan perawan tua ataupun janda yang dipandang sebelah mata oleh manusia. Kau memang sangat dan teramat bebas mengekspresikan kemarahan dan kata- kata jahatmu kepada suamimu, saat kau marah. Namun yakinlah bahwa kau tak akan pernah bebas dari efek samping yang akan kau terima di kemudian hari, atas semua yang telah kau lakukan itu.

Ketika kau marah dan protes atas sebuah keadaan, maka ingatlah bahwa keadaan yang sedang tersedia di hadapanmu itu, sesungguhnya sedang menantangmu untuk menunjukkan jati diri terbaikmu. Maka jangan kau sia- siakan kehadirannya, dengan justru menghadirkan serendah- rendahnya kualitas diri lewat lidahmu yang jahat.

Dan ketahuilah wahai wanita, lisanmu itu adalah nikmat dari Allah, namun bisa menjadi bencana terbesar bagi hidupmu jika kau telah lepas kendali. Maka kendalikanlah dia, dan jangan serahkan kekuasaan itu kepada selera dan keadaan perasaanmu saja yang setiap saat bisa berubah dan berbeda. Apakah kau tahu, banyak para suami dan mungkin termasuk suamimu, yang sebenarnya menginginkan untuk selalu berlaku mesra dan menjadikan istrinya “pos” terakhir dari petualangan hidupnya. Namun… istrinya kasar, pemarah, perendah bagi suaminya sendiri, tidak menghormati mereka.

Wahai wanita, kau adalah pemilih dari keadaan yang selanjutnya kau hadapi dan kau rasakan sendiri. Sekuat- kuatnya seorang laki- laki, maka pun akan patah juga pertahanan mereka saat telah tidak terasa lagi sebuah penghormatan dan perlakuan baik atas diri dan harga dirinya.


Siraaj
(voa/arrahmah.com)